Kamis, 06 Juli 2017

puisi pernikahan



Suami Istri
Karya : Dina Veronita

Irama menaburkan aroma
Tiap iringan terpedam hawa
Halusinasi seperti daun
Melengkung dan di hembus angin
Mengarungi derasnya badai
Terombang ambing di penuhi sakral
Kemewahan yang di maksud adalah jemari
Genggaman hangat di setiap kasih sayang
Sudahkah kemesraan itu
Bersyukur dengan tuntunan
Ridhonya sama seperti ridho Allah
Setelah orang tua melepaskan
Empat kaki berjalan
Menumbuhkan kaki mungil
Itulah harapan setiap dua insan
Restu Allah dan orangtua
Alunan setiap deetik
Berlian suci jadikan diri

puisi masa depan


Kak ndut
Karya: Dina Veronita

Jalinan meresah dari kakak 3 ku
Puitis tak tau maksud
Tapi hanya tata yang mendalami
Curahan hati dari dede’ ke kaka’
Syaduh jemari mengasih
Kakak yang tersayang
Mengerti akan hati yang gundah
Hati yang membara
Sebagai pancaran bunga keharuman
Penegak sapa di arumi jerami kias
Menitik awan serambi kehangatan
Kasamu kakakku tercinta
Mengerti dari dede’ tata


 masa depan
karya dina veronita

halang rintang yang telah terlewati
bukti sandaran penyongsong kehidupan
menjunjung setiap sela kehidupan
sifat penyihir yang tak sedikitpun hati luluh
dendam yang terhapus karena kebenaran
lompatan terlampaui menjadikan jihan yang menyala
saat ini tercapailah hentian tahun-tahun itu
pelangi hati tidak dapat diungkapkan
ntah bagaimana semua bisa terjadi
harapan dan kekuatan yang dapat menggapainya

puisi



Cerita
Karya; dina veronita

Ridho dan impian selalu mendambakan setiap masa depan
Keinginan yang ingin tercapai
Pijakan yang pasti harus di segani dunia akhirat
Kata dan maaf,egois yang di hapus
Segi mengitari suasana hawa
kebahagiaan terimpikan
Rangkulan terang membuai sifat
Subhanallah...
terjadilan angan imajinasi terkumpul jadi fakta
Idaman asmara crita sejarah
Sahabta sejejak menduai nada
Sajak tak berima melainkan sekumpul tunai
Waliku rautan surganya
Hikmah sajdah alaskan niscaya

puisi indah



DAMBAAN
Karya: Dina Veronita

Dambaan nadi ku Ya Rosulullah Muhammad
Kejayaan iman dari berbagai ibadahku
Menemani jemarin pagi kehidupan
panas tak berasa dari berbagai sayang Muhammad
Senja menandakan menjelan sholatNya
gelap terasa terang jika iklas menunggu fajar
dalam hati alunan jiwa terdampar peraan
Positif yang abadi kemenngan
Di syawalku berdo’a hingga harapan tersampaikan
Inilah dunia ,
Genggaman pasirpun bisa menilaikan
Sudut pandang memberikan sahabat dan teman hidup
Sebelum melangkah d’jadikan dua pungkasan
pria dan wanita semngat hidup merawatku
Kehagiaan nanti
Teman hidup dan dambaan sembadi berjalan
Akan tumbuh semula jadi hamba baru
Muhammad.. Ya Rosulullah

Curahan hati dari seorang anak berharap
kasih sayang dan perjuangan

puisi bukan tangis



Bukan tangis
Karya: Dina Veronita


Indah permata menggapai karunia
Menjadikan kesenjang an tembaga terang
Kedip buka bukan tunda
Ingkaran bahan berupa jingga
Tapi bukan atau bukan
Mengiaskan detik-detik kebenaran

Arah batat arah timur
Kenapa arah utara dan selattan
Kata semata tak berkenag rupa dan dada
Melekat sebagian drah
Mengakhiri berlian indah..

Jerih yang menandingi
Nyawa yang berkata
Bukan tetapi rasa yang menang
Desak gemerlap lampu dan cahaya
Menjadikan dunia saatu langkah..